Monday 30 April 2012

Daku utuskan Assalamualaikum permulaan bicara..

Sudah agak lama tidak mencoret di blog ini. Agak sibuk dengan tugasan sebagai mahasiswa. Taat kala orang lain sedang melayan tugasan aku sempat lagi mencoret sesuatu. Aku rasa coretan kali ini memberi seribu erti buat aku sebagai seorang anak perempuan.



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya.

LALU BAGAIMANA DENGAN AYAH???

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayahlah yang mengingatkan Ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahawa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal. Dan setelah Ayah mengganggapmu boleh, Ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu…

Kemudian Ibu memberitahu : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sedarkah kamu?

Bahawa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikalmu dengan saksama kerana dia tahu putri kecilnya PASTI Boleh.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu hiba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu kerana Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pelik, Ayah yang terlalu khuatir sampaikan sedikit membentak dengan berkata :

“Sudah diberitahu! kamu jangan minum air dingin!”.

 

berbeza dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah berganjak remaja….

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Kerana bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah Ibu….

Tahukah kamu, bahawa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gelodak dalam batinnya,
Bahawa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang kekasih hatimu mulai dan sering menelfonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)

Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang bercakap berdua di ruang tamu..


Sedarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .

Sedarkah kamu, ini kerana hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahawa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SPM. mahupun STPM mahupun MATRIKULASI, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.

Ketahuilah, bahAwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya kErAna memikirkan masa depanmu nanti…

Tapi  Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu...


Tahukah kamu bahAwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasIhat ini dan itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk belakangmu dan berkata berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu ketiadaan wang  untuk membiayai wang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.


Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….


Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahawa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu ditiba sebagai seorang "SARJANA"

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil MENJADI dewasa, dan telah menjadi seseorang”


Sampai saat seorang teman LELAKIMU datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.

Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
KERANA  Ayah tahu……
BahAwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang PELAMIN sebentar, dan menangis?

Ayah menangis KERANA sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam liriK doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:


“Ya Allah, ya Tuhanku …..
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya BOLEHmenunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah insan yang selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahawa 
“KAMU BOLEH” dalam segala hal...


Kisah seorang ayahanda yang tidak diketahui oleh anaknya..

Kata Maaf daku hulurkan pada ayahanda tercinta..
puteri sulungmu ini mohon seribu kemaafaan..
hanya secebis doa yang anakandamu ini pohon..
restuilah perjuangan fisabillillah di perantauan..
KERANAMU AKU DISINI..


RINDU AYAH ..




1 comment:

  1. nice entry,,semoga roh ayahmu dicucuri rahmat.. insyaAlah

    ReplyDelete